Kondisi balita yang masih sangat rentan cenderung membuatnya gampang sakit. Orangtua biasanya panik dan sangat khawatir ketika balitanya ada gangguan kesehatan. Sebaiknya ketahui tanda-tanda kapan si balita harus dibawa ke dokter.
Tidak semua orangtua bisa membedakan dengan pasti antara tangisan yang normal dengan tangisan akibat adanya masalah pada tubuh balita. Bahkan orangtua yang sudah berpengalamn sekalipun sulit membedakannya. Ini karena setiap anak memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya berbeda satu sama lain.
Penting bagi orangtua untuk bisa memahami tanda-tanda apa saja yang menunjukkan bahwa si balita harus dibawa ke dokter, seperti dikutip dari Mayoclinic, Rabu (23/12/2009), yaitu:
1. Adanya perubahan rasa. Dalam hal ini balita menolak untuk menyusu secara berturut-turut atau selera makannya buruk.
2. Perubahaan suasana hati. Jika balita terlihat lesu, sulit untuk dibangunkan dan tidak berhenti menangis meskipun sudah berusaha untuk didiamkan atau dihibur.
3. Pusar atau penisnya menjadi lembek. Jika mudah ditekan dengan pelan pada daerah pusar dan penis atau penisnya menjadi merah dan mengeluarkan cairan (berdarah).
4. Demam. Jika balita masih berusia kurang dari 3 bulan, maka hubungi dokter setiap kali demam. Tapi kalau usianya sudah lebih dari 3 bulan, awasi setiap kali demam dengan istirahat dan minum cairan yang banyak. Jika suhunya lebih dari 38,9 derajat celsius dan balita menjadi mudah marah serta lesu, segera hubungi dokter.
5. Diare. Waspadai jika diare si balita sudah berbentuk cairan dan sering.
6. Muntah. Sesekali balita muntah memang hal yang normal, tapi yang harus diwaspadai adalah jika balita muntah berkali-kali setelah makan atau minum susu dalam satu hari.
7. Dehidrasi. Ciri-ciri balita yang mengalami dehidrasi adalah popok tidak basah selama 6 jam, menangis tanpa air mata dan mulut kering tanpa air liur.
8. Pilek. Jika pilek yang dialami balita sudah mengganggu pernapasannya, mengganggu tidur serta cairan yang dihasilkan oleh hidung berwarna kuning, hijau atau abu-abu dan disertai dengan batuk yang parah.
9. Telinga bermasalah. Hubungi dokter jika balita tidak memberikan respons apapun saat orangtua berbicara atau mengajaknya bercanda, bisa juga adanya cairan yang keluar dari telinganya.
10. Adanya ruam merah di kulit. Hal yang harus diwaspadai adalah jika ruam tersebut meluas, tampak seperti infeksi dan disertai dengan demam.
Jika menemukan gejala tersebut, tidak ada salahnya untuk membawa sang buah hati ke dokter sehingga bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal yang tak kalah penting adalah percayai apa kata naluri Anda, karena kata hati juga bisa menjadi petunjuk.
Tidak semua orangtua bisa membedakan dengan pasti antara tangisan yang normal dengan tangisan akibat adanya masalah pada tubuh balita. Bahkan orangtua yang sudah berpengalamn sekalipun sulit membedakannya. Ini karena setiap anak memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya berbeda satu sama lain.
Penting bagi orangtua untuk bisa memahami tanda-tanda apa saja yang menunjukkan bahwa si balita harus dibawa ke dokter, seperti dikutip dari Mayoclinic, Rabu (23/12/2009), yaitu:
1. Adanya perubahan rasa. Dalam hal ini balita menolak untuk menyusu secara berturut-turut atau selera makannya buruk.
2. Perubahaan suasana hati. Jika balita terlihat lesu, sulit untuk dibangunkan dan tidak berhenti menangis meskipun sudah berusaha untuk didiamkan atau dihibur.
3. Pusar atau penisnya menjadi lembek. Jika mudah ditekan dengan pelan pada daerah pusar dan penis atau penisnya menjadi merah dan mengeluarkan cairan (berdarah).
4. Demam. Jika balita masih berusia kurang dari 3 bulan, maka hubungi dokter setiap kali demam. Tapi kalau usianya sudah lebih dari 3 bulan, awasi setiap kali demam dengan istirahat dan minum cairan yang banyak. Jika suhunya lebih dari 38,9 derajat celsius dan balita menjadi mudah marah serta lesu, segera hubungi dokter.
5. Diare. Waspadai jika diare si balita sudah berbentuk cairan dan sering.
6. Muntah. Sesekali balita muntah memang hal yang normal, tapi yang harus diwaspadai adalah jika balita muntah berkali-kali setelah makan atau minum susu dalam satu hari.
7. Dehidrasi. Ciri-ciri balita yang mengalami dehidrasi adalah popok tidak basah selama 6 jam, menangis tanpa air mata dan mulut kering tanpa air liur.
8. Pilek. Jika pilek yang dialami balita sudah mengganggu pernapasannya, mengganggu tidur serta cairan yang dihasilkan oleh hidung berwarna kuning, hijau atau abu-abu dan disertai dengan batuk yang parah.
9. Telinga bermasalah. Hubungi dokter jika balita tidak memberikan respons apapun saat orangtua berbicara atau mengajaknya bercanda, bisa juga adanya cairan yang keluar dari telinganya.
10. Adanya ruam merah di kulit. Hal yang harus diwaspadai adalah jika ruam tersebut meluas, tampak seperti infeksi dan disertai dengan demam.
Jika menemukan gejala tersebut, tidak ada salahnya untuk membawa sang buah hati ke dokter sehingga bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal yang tak kalah penting adalah percayai apa kata naluri Anda, karena kata hati juga bisa menjadi petunjuk.
1 Comments on "Kapan Balita Harus Dibawa ke Dokter"
Terimakasih Infonya
sangat bermanfaat..
Perkenalkan saya mahasiswa Fakultas Kedokteran di UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Yogyakarta
:)
twitter : @profiluii :)
Post a Comment