Ayo tebak, makanan apa yang paling dijauhi anak kecil? Sebagian besar pasti akan menjawab sayuran. Padahal sayuran adalah sumber serat yang dibutuhkan. Apa penyebab anak tak suka sayuran?
Anak-anak sebenarnya memiliki selera yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa, ini sebabnya anak kecil lebih kuat dalam mengenal suatu rasa.
Diperkirakan sekitar 50 persen lebih anak kecil tidak menyukai sayuran. Beberapa psikolog dan ahli gizi mengklaim hal ini disebabkan anak kecil tidak mendapatkan rasa yang enak dari makanan tersebut.
Orangtua yang memiliki kebiasaan makan buruk akan menularkannya pada anak. Umumnya orangtua yang tidak makan sayuran, anaknya pun akan tidak menyukai sayuran. Tapi hanya beberapa kasus saja yang seperti itu.
Penelitian yang dilakukan di Monell Chemical Senses Center, Philadelphia didapatkan bahwa anak-anak memiliki keengganan terhadap rasa pahit. Karenanya anak kecil lebih suka rasa manis dibandingkan dengan rasa pahit.
Seperti dikutip dari Nutrition, Rabu (20/1/2010) penelitian baru ini juga menemukan sebuah gen TAS2R38 yang kemungkinan bertanggung jawab terhadap ketidaksukaan anak pada sayuran. Kepekaan terhadap rasa pahit ini bervariasi tergantung dari varian gen yang dimiliki.
Penelitian ini melibatkan 143 anak dan ibunya, didapatkan lebih dari 79 persen anak-anak memiliki 1 atau 2 gen yang sensitif terhadap rasa pahit.
Anak-anak lahir dengan memiliki lebih dari 10.000 sensor pengecap. Seiring berjalannya waktu pengecap ini makin lama akan berkurang hingga saat dewasa hanya memiliki 3.000 pengecap. Sehingga rasa sayuran atau makanan lain akan lebih kuat terasa oleh anak-anak dibanding orang dewasa.
Jika anak tak suka sayuran, maka orangtua harus kreatif dalam mengolahnya agar rasa sayuran tidak terlalu dominan. Orangtua bisa mencampurkan irisan kecil tomat, wortel, paprika atau sayuran lain dalam nasi goreng atau spaghetti.
Cara lainnya adalah memasukkan sayuran ke dalam campuran adonan roti isi dengan memblendernya terlebih dahulu agar bentuknya tersamarkan, atau mengikutsertakan anak dalam menyiapkan makanan dan memintanya memasukkan beberapa potong sayuran ke dalam makanan tersebut.
Sayuran merupakan salah satu sumber serat yang juga dibutuhkan oleh anak-anak, jangan memaksanya jika anak tidak mau karena anak akan semakin kuat memberikan penolakan. Berilah contoh cerita yang menunjukkan betapa pentingnya sayuran bagi tubuh serta cobalah untuk mengonsumsi sayuran secara bersama-sama dengan orangtua.[health.detik.com]
Anak-anak sebenarnya memiliki selera yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa, ini sebabnya anak kecil lebih kuat dalam mengenal suatu rasa.
Diperkirakan sekitar 50 persen lebih anak kecil tidak menyukai sayuran. Beberapa psikolog dan ahli gizi mengklaim hal ini disebabkan anak kecil tidak mendapatkan rasa yang enak dari makanan tersebut.
Orangtua yang memiliki kebiasaan makan buruk akan menularkannya pada anak. Umumnya orangtua yang tidak makan sayuran, anaknya pun akan tidak menyukai sayuran. Tapi hanya beberapa kasus saja yang seperti itu.
Penelitian yang dilakukan di Monell Chemical Senses Center, Philadelphia didapatkan bahwa anak-anak memiliki keengganan terhadap rasa pahit. Karenanya anak kecil lebih suka rasa manis dibandingkan dengan rasa pahit.
Seperti dikutip dari Nutrition, Rabu (20/1/2010) penelitian baru ini juga menemukan sebuah gen TAS2R38 yang kemungkinan bertanggung jawab terhadap ketidaksukaan anak pada sayuran. Kepekaan terhadap rasa pahit ini bervariasi tergantung dari varian gen yang dimiliki.
Penelitian ini melibatkan 143 anak dan ibunya, didapatkan lebih dari 79 persen anak-anak memiliki 1 atau 2 gen yang sensitif terhadap rasa pahit.
Anak-anak lahir dengan memiliki lebih dari 10.000 sensor pengecap. Seiring berjalannya waktu pengecap ini makin lama akan berkurang hingga saat dewasa hanya memiliki 3.000 pengecap. Sehingga rasa sayuran atau makanan lain akan lebih kuat terasa oleh anak-anak dibanding orang dewasa.
Jika anak tak suka sayuran, maka orangtua harus kreatif dalam mengolahnya agar rasa sayuran tidak terlalu dominan. Orangtua bisa mencampurkan irisan kecil tomat, wortel, paprika atau sayuran lain dalam nasi goreng atau spaghetti.
Cara lainnya adalah memasukkan sayuran ke dalam campuran adonan roti isi dengan memblendernya terlebih dahulu agar bentuknya tersamarkan, atau mengikutsertakan anak dalam menyiapkan makanan dan memintanya memasukkan beberapa potong sayuran ke dalam makanan tersebut.
Sayuran merupakan salah satu sumber serat yang juga dibutuhkan oleh anak-anak, jangan memaksanya jika anak tidak mau karena anak akan semakin kuat memberikan penolakan. Berilah contoh cerita yang menunjukkan betapa pentingnya sayuran bagi tubuh serta cobalah untuk mengonsumsi sayuran secara bersama-sama dengan orangtua.[health.detik.com]